Makalah Pengaruh Gadget Terhadap Anak Usia Dini
Latar Belakang : Abad ke-21, saat di mana kita hidup sekarang, merupakan masa
di mana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Yang paling jelas adalah perkembangan alat komunikasi. Yang
mulanya dulu hanya ada surat dan telepon kabel, kini telah berkembang menjadi
handphone, laptop, tablet PC, i-pad dan lain sebagainya.
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa sekarang teknologi telah berkembang kian pesatnya.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia. Berbagai macam jenis
teknologi dapat kita jumpai di zaman yang modern ini. Salah satu contoh
teknologi yang sangat popular adalah gadget.
Masalah : Belakangan ini, penggunaan gadget
tidak saja menjadi dominasi orang dewasa. Smartphone, tablet, notebook dan
aneka gadget lainnya juga sudah banyak digunakan oleh anak-anak.
Fenomena ini mudah kita temui pada anak yang memang difasilitasi oleh orang
tuanya untuk sibuk ber-gadget ria agar orang tua lebih leluasa
beraktivitas tanpa perlu terus-terusan mendampingi anaknya. Ada juga orang tua
yang mungkin bermaksud mengenalkan teknologi gadget itu sejak dini
kepada anak-anaknya. Saat anak
sedang dalam usia dini, anak dalam tahap untuk mengeksplor dan berinteraksi
secara langsung terhadap dunia sekitar. Anak-anak yang sedang berada dalam masa
serba ingin tahu ini dengan mudahnya mengeksplor segala hal melalui gadget.
Gadget memiliki dampak positif dan negtaif bagi perkembangan anak usia
dini dimana yang menjadi dampak positifnya yaitu menambah pengetahuan, melatih
kreatifitas anak, mempermudah dalam berkomunikasi. Namun, apabila penggunaan gadget
pada anak usia dini tidak dalam pengawasan orang tua, akan berdampak
negatif pada perkembangan anak.
Penggunaan
gadget pada anak usia dini dapat mengganggu konsentrasi belajar anak. Gadget
memilki fitur-fitur yang canggih seperti, kamera, games dan lain-lain. Fitur
itu semua dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, siswa
bermain gadget ketika guru menerangkan pelajaran di depan. Gadget juga
dapat menghambat proses belajar di rumah.
Selain
itu, penggunaan gadget menyebabkan kurangnya interaksi sosial. Anak usia
dini secara umum menghabiskan waktunya dengan bermain dan mencoba hal-hal baru.
Tidak jarang mereka bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget.
Di zaman yang modern ini, anak-anak jauh lebih senang menghabiskan waktunya
dengan gadget, bukan dengan teman-temannya. Tidak sedikit anak-anak yang
menghabiskan waktunya bermain dengan gadgetnya sendirian di kamar.
Bermain gadget bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial.
Ini terjadi karena anak-anak ini tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi
dengan orang lain. Selain itu juga berpotensi mendorong anak untuk
menjalin relasi secara dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung berkurang
karena waktu tersita untuk menikmati semuanya dalam kesendirian.
Gadget juga
dapat mempengaruhi perilaku anak. Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak
cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya. Hal ini dapat membuat anak
cenderung berpikir dangkal. Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa
disadari anak pun dikondisikan untuk tidak tahan dengan keterlambatan. Hasilnya
anak makin hari makin lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat
menuntut orang untuk memberi yang diinginkannya dengan segera.
Penggunaan
gadget jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik
itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Kemajuan teknologi
dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya di imbangi dengan interaksi
anak dengan lingkungan sekitarnya. Namun, apabila terlalu membebaskan anak
dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih seperti gadget
maka itu dapat mengubah perilaku seorang anak, untuk itu peran orang tua sangat
penting.
Teori :
Pengertan Gadget
Gadget merupakan sebuah inovasi dari
teknologi terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang
memiliki tujuan maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna. Gadget
adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Contoh-contoh dari gadget di
antaranya adalah telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan blackberry,
serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet).
2.2
Sejarah Gadget
Kata gadget sering
muncul dalam buku yang ditulis oleh Vivian Drake berjudul “Above the Battle”
yang diterbitkan pada 1918.Dalam buku itu tertulis sebuah kutipan seperti ini “Our
ennui was occasionally relieved by new gadgets. Gadget is the
Flyng slang for invention! Some gadgets were good, some comic and some
extraordinary”. Pada saat ini istilah gadget berkonotasi sebuah
kekompakan dan mobilitas.
2.3
Pengertian Anak Usia
Dini
Pengertian Anak usia dini secara
umum adalah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Jadi mulai dari anak itu
lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia
dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai ‘golden age” karena
masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi
fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor yang akan sangat
mempengaruhi mereka dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang
mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap
membekas dan bahkan memiliki pengaruh dominan dalam mereka menentukan setiap
pilihan dan langkah hidup.
2.4
Pengertian Interaksi
Sosial
Berdasrkan
Kamus besar Bahasa Indonesia, Interaksi sosial adalah hal saling melakukan aksi,
berhubungan, mempengaruhi, antar hubungan.
Sosial
adalah hubungan sosial yang dinamis antara perse-orangan dan orang
perseorangan, antara perseorang dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok;
Verbal
adalah hubungan atntara orangyang satu dan yang lain dengan menggunakan bahasa,
ber-in-ter-ak-si adalah mengadakan interaksi
2.5
Hubungan Gadget Terhadap
Perkembangan Interaksi Sosial pada Usia Dini
1.
Anak Akan Menjadi Pasif
Studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Infant Behavior
and Development menemukan bahwa menonton televisi akan meningkatkan risiko
keterlambatan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa pada anak usia di
bawah usia dua tahun. Semakin panjang durasi interaksi anak dengan perangkat
elektronik, maka semakin parah gangguan yang dialaminya.
Para peneliti pun meyakini bahwa apabila anak semakin tergantung pada alat elektronik, maka hubungannya dengan orangtua pun akan merenggang dan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk tetap berinteraksi dengan anak. Lakukan obrolan ringan atau bacakan dongeng sebelum tidur agar anak bisa berinteraksi dengan Anda.
2.
Anak Menjadi Pemalas dan Berpotensi
Obesitas
Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu sering berinteraksi
dengan perangkat elektronik memicu otak melepaskan dopamin. Zat ini
dilepaskan ketika Anda melihat sesuatu yang menarik dan penghargaan. Namun,
memiliki kebiasaan berinteraksi dengan gadget sejak kecil membuat anak
mencari penghargaan dari perangkat tersebut, akhirnya ia lebih memilih duduk
dengan gadget ketimbang bermain dengan anak lain.
Perilaku semacam ini juga menggantikan aktivitas lain.
Itulah mengapa kebiasaan interaksi dengan perangkat elektronik dikaitkan dengan
tingkat obesitas. siswa TK yang menonton televisi selama satu jam sehari
cenderung mengalami peningkatan risiko obesitas.
3.
Anak Alami Gangguan Perilaku
Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2014 pada jurnal Pediatrics
menyebut bahwa bayi yang rewel biasanya lebih banyak menonton televisi. Menurut
para peneliti, perilaku bayi ini diyakini lantaran perangkat elektronik
mengganggu pola tidur anak.
Namun demikian, studi lain menunjukkan bahwa seringnya waktu
yang dihabiskan di depan layar kaca saat bayi tumbuh dewasa akan berkorelasi
dengan masalah-masalah perilaku. Solusinya, sering-seringlah menghabiskan waktu
dengan bermain bersama anak.
4.
Anak Berisiko Menderita Rabun Dekat
Tingkat rabun dekat di seluruh dunia semakin meningkat. Meskipun
gangguan pada mata banyak dipengaruhi faktor keturunan, namun beberapa ahli
meyakini bahwa penggunaan gadget dan penglihatan yang buruk ternyata
saling berkait. Hal ini berhubungan juga dengan kebiasaan anak meletakkan layar
ponsel atau tablet dengan jarak yang terlalu dekat dengan mata.
Untuk menghindari risiko gangguan penglihatan pada anak,
seringlah mengajak anak beraktivitas di luar ruangan. Sebab, sebuah studi yang
dilakukan di Australia menemukan bahwa semakin jarang anak berkativitas di luar
ruangan, maka ia akan lebih berisiko menderita rabun dekat.
Metode Penelitian
1. Jenis
Penelitian : Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif.
2. Tempat : Sekolah
Dasar di Kota Madiun
3. Waktu :
Minggu, 7 Mei 2017
4. Subyek
Penelitian : Subyek yang di ambil untuk penelitian ini adalah orang tua yang
relatif memiliki lebih banyak waktu kesehariannya dalam melakukan pengawasan
terhadap anaknya.
Data
1.
Jenis Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah
dalam bentuk kualiltatif berupa kata-kata hasil wawancara dengan subyek yang
ada.
2. Instrumen
Penelitian : Berupa pertanyaan-pertanyaan wawancara.
3. Teknik
Analisis Data : dengan dilakukan studi kasus dan melakukan penalaran terhdapa
data tersebut.
Hasil Penelitian :
1. Apakah
anak sudah menggunakan gadget ?
Rata-rata
anak SD belum mengenal gadget, pengggunaan gadget sendiri belum menemukan
kepentingan yang berarti dalam penggunaannya adapun penggunaannya hanya sebatas
untuk permainan dan menggunakan gadget orang tua.
2. Mengapa
anak diberikan dan biarkan menggunakan gadget diantara banyak permainan ?
Bahwa
penggunaan gadget hanya sebatas mengisi waktu luang dirumah dan biasanya mereka
tetap memainkan permainan yang lain dengan teman sebayanya.
3. Berapa
lama durasi anda membiarkan anak menggunakan gadget ?
Rata-rata
orang tua memberikan batasan terhadap anak dalam penggunaan gadget, biasanya
orang tua membatasi anak dalam pengguaan gadget pada saat waktu belajar.
4. Apakah
orang tua tau apa dampak bagi anak dalam menggunakan gadget ?
Rata-rata
orang tua sudah mengetahui apa dampak dan penggunaan gadget, seperti mata
lelah, menggangu prestasi anak dan lain-lain. Namun, karena pengguaan gadget
pada anak SD belum terlalu berarti maka orang tua belum tentu khawatir terhadap
dampak yang akan ditimbulkan, adapula sebagian orang tua yang sudah mengenalkan
kepada anak mereka apa dampak dari penggunaan gadget terlalu lama.
5. Apakah
anda mengawasi dan berperan aktif dalam penggunaan gadget anak anda ?
Orang tua
berperan aktif dalam mengawasi anak untuk penggunaan gadget, biasanya orang tua
memantau apa yang dimainkan anak, baik games, youtube maupun pencarian tugas.
6. Apakah
penggunaan gadget merupakan keinginan anak anda ?
Iya, anak
yang memainkan gadget atas dasar keinginan mereka sendiri. Orang tua memberikan
gadget kepada anaknya karena mereka meminta dan melihat teman- teman yang
lainnya yang sudah menggunakan gadget.
7. Seberapa
pentingkah penggunaan gadget pada anak anda ?
Sebenarnya
penggunaan gadget pada anak usia dini terutama kelas 1, 2 dan 3 belum terlalu
menemukan kepentingan yang berarti, namun karena perkembangan jaman, sehingga
saat ini anak kelas tiga SD sudah dikenalkan dengan dunia browsing dan biasanya
mereka diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah maupun mencari materi
melalui internet.
8. Bagaimana
interaksi sosial anak anda terhadap teman sebayanya dengan penggunaan gadget ?
Bahwa
penggunaan gadget tidak berpengaruh terhadap interaksi social anak. Anak usia
dini cenderung lebih memilih bermain dengan anak seusianya ketimbang dengan
gadget sendiri. Mereka bermain gadget hanya ketika tidak ada teman bermain.
Pembahasan : Perkembangan teknologi saat ini sangatlah maju. Teknologi
juga sangat mempengaruhi perkembangan anak usia dini, karena teknologi adalah
salah satu yang disebut juga sebagai alat/media pembelajaran yang sangat
efektif. Jadi tidaklah heran dizaman sekarang ini kita melihat banyak sekali
anak-anak usia dini yang memegang “Gadget” dan sebagainya. Maka dari itu gadged
juga memiliki nilai dan manfaat tersendiri bagi kalangan masyarakat itu
sendiri. Terdapat nilai-nilai dalam menggunakan gadged yaitu nilai positif dan
negatifnya. Tidak dapat kita pungkiri bahwa sekarang teknologi berkembang kian
pesatnya, hal ini juga sangat memudahkan manusia baik itu dalam berkomunikasi
dan lain sebagainya, salah satunya yaitu seperti smartphone dimana smartphone
ini memiliki banyak manfaat seperti salah satunya yaitu untuk menanyakan kabar,
memeberikan informasi dengan orang yang berada diluar kota misalnya, hanya
dengan telfon saja kita sudah tau kabar seseorang itu seperti apa tanpa kita
harus menjenguk ke rumahnya langsung. Gadget adalah sebuah perangkat elektronik
kecil yang memiliki fungsi khusus. Hari ke hari gadget selalu muncul dengan
menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis
dan mudah terjangkau. Perkembangan teknologi jelas sangat mempengaruhi anak. Teknologi
merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Kemajuan teknologi juga dapat
membantu daya kreatifitas anak, jika manfaatnya diimbangi dengan interaksi
dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Dengan selalu membebaskan anak
dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih salah satunya gadget. Peran
orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak-anaknya. Gadget semakin
hari semakin canggih dan secara tidak sadar gedjet juga membuat ketergantungan
bagi anak-anak usia dini. Seperti halnya mereka mengonsumsi makanan kesukaanya
mereka seperti itu pula dengan gadget sudah tidak terlepas dari ingatanya dan
malah mereka dibuat ketagihan oleh gadget tersebut.
Dari penelitian dilakukan, beberapa responden menyebutkan bahwa penggunaan gadget pada anak usia dini belum menimbulkan dampak yang berarti. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa penggunan gadget pada anak usia pendidikan dasar. Terlebih lagi disebutkan bahwa penggunaan gadget juga digunakan dalam mencari informasi pelajaran. Terlepas dari manfaat gadget tersendiri dalam menyebutkan penggunaan gadget tidak berpengaruh terhadap interaksi social anak tersebut, mereka hanya bermain gadget jika tidak ada teman. Padahal dilihat dari segi tersebut, penggunaan gadget apabila berlangsung terus-menerus, dikhawatirkan akan menganggu suatu proses interaksi sosial pada anak usial dini, dimana anak-anak seharusnya dapat berinteraksi baik dengan lingkungan sekirar akan tetapi dengan adanya gadget sebuah interaksi tersebut akan mengalami sebuah gangguan.
Dari penelitian dilakukan, beberapa responden menyebutkan bahwa penggunaan gadget pada anak usia dini belum menimbulkan dampak yang berarti. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa penggunan gadget pada anak usia pendidikan dasar. Terlebih lagi disebutkan bahwa penggunaan gadget juga digunakan dalam mencari informasi pelajaran. Terlepas dari manfaat gadget tersendiri dalam menyebutkan penggunaan gadget tidak berpengaruh terhadap interaksi social anak tersebut, mereka hanya bermain gadget jika tidak ada teman. Padahal dilihat dari segi tersebut, penggunaan gadget apabila berlangsung terus-menerus, dikhawatirkan akan menganggu suatu proses interaksi sosial pada anak usial dini, dimana anak-anak seharusnya dapat berinteraksi baik dengan lingkungan sekirar akan tetapi dengan adanya gadget sebuah interaksi tersebut akan mengalami sebuah gangguan.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian, terbukti
bahwa penggunaan gadget pada anak usia dini dapat mempengaruhi hubungan
interaksi anak tersebut baik interaksi engan orang tuanya, teman sebayanya dan
masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar