Contoh Laporan Praktek Kewirausahaan



LAPORAN PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN
RISOLES RAINBOW

Description: C:\Users\Administrator\Downloads\20170604131302.jpg

Laporan Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktik Kewirausahaan
Diampu oleh :
 Dr. Tri Kuat M, Pd.


Disusun Oleh :
·      Desy Agis Kurniawati                      (A210140203)
·      Bobi Amalanda                                (A210140210)
·      Faqih Yuliaji Setiawan                    (A210140217)
·      Fandhita Hyan P.                             (A210140228)



PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017


KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rasa syukur patut kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah mengizinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun Laporan Praktik Kewirausahaan. Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun Laporan Praktik Kewirausahaan adalah tugas dari Mata Kuliah Praktik Kwirausahaan sebagai tugas Ujian Akhir Semester, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Demikian laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.



Surakarta, 4 Juni 2017


Penulis








i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar  Belakang....................................................................... 1
B.       Tujuan Kegiatan..................................................................... 2
C.       Manfaat Kegiatan................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli.................... 3
B.     Jiwa Kewirausahaan................................................................. 4
C.    Ciri-ciri Kewirausahaan........................................................... 4
D.     Cara Membangun Jiwa Kewirausahaan................................ 7
E.     Produksi..................................................................................... 9
F.     Harga.......................................................................................... 10
G.    Cara Menetapkan Harga Produksi......................................... 11
H.    Pemasaran.................................................................................. 13
I.       Distribusi.................................................................................... 17
J.      Saluran Distribusi...................................................................... 18
BAB III PEMBAHASAN
A.    Pelaksanaan Kegiatan............................................................... 20
B.     Produksi..................................................................................... 21
C.    Hasil Kegiatan Penjualan ........................................................ 22
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................ 25
B.     Saran.......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 26
LAMPIRAN.......................................................................................... 27
DOKUMENTASI PELAKSAAN KEGIATAN............................... 29



ii


BAB 1
Pendahuluan
A.      Latar  Belakang

Univeritas Muhammadiyah Surakarta merupakan univeritas perguruan tinggi swasta yang mengarahkan mahasiswanya dalam dunia usaha diharapkan mahasiswa akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dimana salah satu mata kuliah yang ada didalam universitas yang wajib ditempuh salah satunya yaitu Praktek Kewirausahaan .
Dalam usaha mengembangkan bakat mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, mahasiswa dilatih untuk praktek kewirausahaan yang diberi tugas untuk mampu menghasilkan produk berupa makanan yang nantinya dijual kepada konsumen dan mahasiswa juga diharuskan dapat membuat laporan kegiatan praktek tersebut.
      Guna memenuhi tugas tersebut, kami melakukan praktik penjualan berupa produk makanan yang diberi nama Risolles Rainbow. Selama melaksanakan praktik kewirausahaan ini, akhirnya kami memperoleh data-data yang cukup untuk membuat laporan kegiatan praktek kewirausahaan ini.
Dengan adanya mata kuliah praktek kewirausahaan kita bisa mengetahui bagaimana cara membuat produk itu sendiri dengan mengembangkan kreatifitas yang kita miliki, menjual produk dengan baik kepada konsumen, mengetahui bagiamana teknik-teknik pemasaran dan perhitungan rugi laba. Laporan ini kami susun secara individu dengan jujur, dan tanggung jawab.





B.       Tujuan Kegiatan
Laporan ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk memenuhi tugas Kewirausahaan
2. Mahasiswa dapat meningkatkan kreatifitas
3. Melatih mental untuk menjadi wirausahawan
4. Menambah pengalaman kewirausahaan
5. Menanamkan jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa

C.      Manfaat Kegiatan
Berdasarkan dari praktek yang telah kami lakukan, maka kami dapat mengambil manfaat dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dapat belajar mengenal dunia berbisnis.
2. Dapat belajar hidup mandiri.
3. Dapat mengetahui berbagai resiko yang dihadapi dalam berbisnis.
4. Dapat belajar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan menjalin komunikasi dengan orang lain.













BAB II
Landasan Teori
A.      Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan wirausaha & kewirausahaan itu seperti apa, berikut penjelasannya :
1.       Arif F. Hadipranata
Arif F. Hadipranata, wirausaha merupakan sosok yang mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan financial maupun non financial.
2.      Thomas W Zimmerer
Thomas W Zimmerer, Kewirausahaan ialah penerapan keinovasian & kreativitas untuk pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap hari.
3.      Andrew J Dubrin
Andrew J Dubrin, Seseorang yang menjalankan dan mendirikan suatu usaha yang inovatif.
4.      Robbin & Coulter
Robbin & Coulter, Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.
5.      Jean Baptista Say
Jean Baptista Say, Seorang wirausahawan ialah agen yang menggabungkan berbagai alat produksi & menemukan nilai dari yang diproduksinya.


B.       Jiwa Kewirausahaan
1.      Pengertian Jiwa Kewirausahaan
Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.

C.      Ciri-ciri Kewirausahaan
1.      Optimistis
Ciri utama yang dimiliki seorang dengan jiwa wirausaha sikap optimis. Walaupun sukses belum tentu terlihat tapi mereka optimis bahwa sukses dapat mereka raih dengan ketekunan dan kerja keras. Optimism ini jugalah yang membuat mereka mampu bertahan dalam menghadapi berbagai kegagalan atau pu hambatan dalam jalan mereka menuju sukses.
2.      Keberanian mengambil Resiko
Ciri utama yang paling menonjol adalah keberanian mengambil risiko untuk memulai usaha sendiri. Tanpa keberanian ini, tak ada usaha yang bias terbentuk. Namun, tentu saja keberanian ini bukanlah keberanian yang membabi buta, melainkan keberanian yang disetai dengan perhitungan yang matang sebelum sebuah keputusan yang mengandung risiko diambil.
Contoh tindakan yang mereka ambil antara lain adalah keberanian meninggalkan kampong halaman atau pekerjaan lama mereka yang sudah memberikan banyak keanyamanan untuk mengejar kesempatan yang lebih
besar.
3.      Semangat
Wirausaha adalah seorang yang memiliki semangat juang yang tinggi. Mereka pantang menyerah pada masalah, pantang mundur pada kesulitan, dan pantang putus asa pada hambatan yang menghadang usaha mereka.
Jika mereka tidak bias menembus badai masalah, mereka akan terus maju dan mencari jalan memutar atau jalan alternatif. Semangat ini juga mendorong mereka untuk tekun sampai tujuan mereka tercapai.
4.         Integritas
Satu lagi ciri utama seorang wirausaha adalah integritas. Sikap inilah yang membuat mereka dipercaya banyak orang, sehingga bisnis yang mereka jalani dapat berjalan. Orang lain percaya bahwa apa yang mereka tawarkan adalah kepentingan targer konsumen atau mereka yang menjadi target layanan wirausaha. Dengan demikian lebih mudah lagi para wirausaha dengan integritas untuk menjalin kerjasama dengan banyak orang dan untuk memenangkan hati para konsumen sehingga pelanggan menjadi lebih loyal
.
5.         Budaya Unggul
Mereka yang memiliki jiwa wirausaha dan berpotensi untuk sukses adalah mereka yang memiliki budaya unggul. Mereka selalu berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik untuk orang lain di sekitar mereka.
Merek
a belum puas berusaha, jika yang terbaik yang bisa mereka persembahkan belum terpenuhi. Budaya unggul juga yang membuat mereka selalu berinisiatif mencari hal-hal baru dengan kualitas yang baik, fitur yang lebih bermanfaat , ataupun keuntungan yang lebih menambah nilai.
6.      Forward Thinking
Seorang wirausaha senang tiasa berpikir maju. Mereka bahkan mampu “menciptakan” masa depan di pikiran mereka terlebih dahulu dengan sangat jelas dan terperinci, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menerapkannya atau menjelaskan kepada tim bagaimana meraihnya. Kemampuan ini mendorong mereka untuk menelurkan inovas-inovasi baru yang lebih maju dari orang-orang lain di sekitar mereka.
7.      Sadar Waktu dan Saran
Selanjutnya, usahawan umumnya memiliki kesadaran akan permanfaatan waktu dan sarana yang tinggi. Mereka sadar bahwa waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu yang terbuang tak akan pernah kembali. Mereka juga sadar bahwa saran juga perlu dimanfaatkan dengan optimal dengan cara seefisien mungkin, karena saranta terbatas dan pemanfaatan sarana bisa merupakan faktor penting dalam penghematan biaya operasional. Dengan demikian, mereka sangat efektif dan efisien dalam mempermanfaatkan kedua hal tersebut.
8.      Mimpi
Tak ada seorang usaha yang tidak memiliki mimpi. Justru untuk sebagian wirausaha sukses, mimpi inilah yang memicu mereka untuk mengambil risiko meninggalkan segala kenyamanan yang bisa mereka dapatkan untuk memulai usaha baru.
9.      Percencanaan
Untuk mewujudkan mimpinya, seorang wirausaha melakukan perencanaan yang diperlukan. Perencanaan ini membuat mereka lebih berani dalam mengambil risiko, karena dalam perencanaan berbagai scenario kemungkinan yang telah terjadi telah diperhitungkan, demikian pula dengan langkah yang harus diambil dalam setiap scenario yang menjadi kenyataan.
Perencanaan juga melibatkan faktor pengelola waktu, penggalangan dukungan banyak orang di sekitar mereka, dan pemanfaatan sarana yang optimal.
10.       Strategi Utama
Memiliki kualitas seorang wiring usaha saja belumlah cukup, untuk sukses diperlukan juga strategi. Jika kita amati dengan saksama, pawa wirausahan yang telah sukses dalam waktu yang panjang pasti menerapkan berbagai strategi utama.
11.       Pembiayaan
Faktor yang selalu menjadi salah satu perhatian pada pengusaha adalah pembiyaan. Mereka memperhitungkan faktor pembiyaan dengan saksama. Jika belum memiliki jumlah yang dibutuhkan, mereka akan mencari strategi untuk mendapatkan jumlah yang perlukan tersebut. Misalnya dengan strategi kolaborasi, dari sumber perbankan, dengan memanfaatkan modal infestasi orang lain ataupun pinjaman yang selunak-lunaknya (misalnya dari keluarga atau teman). Mereka juga memasukan faktor waktu dalam memperhitungkan pembiyaan dengan bijak.
12.       Lokasi
Hampir semua pakar usaha memasukan faktor penentuan lokasi sebagai faktor penting yang perlu diperhitungkan dengan masak sebelum sebuah ussaha dimulai. Misalnya untuk sebuah pendidikan nonformal, faktor lokasi yang berada dekat sekolah perumahan atau pusat bisnis (juga menargetkan pegawai perkantoran) akan sangat berpotensi memberikan sukses bagi usaha pendidikan tersebut.

D.    Cara Membangun Jiwa Kewirausahaan
a)         Tekad yang kuat untuk memulai
Ibarat sebuah bangunan gedung yang menjulang tinggi, tekad kuat untuk memulai usaha menjadi pondasi dasar yang perlu Anda tanamkan agar bangunan Anda bisa berdiri dengan kokoh. Salah besar jika Anda menganggap modal utama memulai usaha adalah kucuran dana yang berlimpah. Sebab, dengan tekad dan keyakinan yang kuat dalam diri Anda, permasalahan modal dana yang terbatas pun akan terpecahkan dengan berbagai solusi yang bisa Anda dapatkan. Jadi, singkirkan pikiran-pikiran negatif yang melintas di benak Anda dan manfaatkan sumber daya yang ada di sekitar Anda untuk merintis sebuah usaha.
b)        Mulailah dari bakat dan minat yang Anda miliki
Ketika berpikir menjadi seorang entrepreneur, Anda tidak perlu takut dan bingung untuk memilih ide bisnis yang paling sesuai dengan diri Anda. Mulailah dari hal-hal yang Anda cintai, misalnya saja memanfaatkan hobi atau bakat Anda dalam bidang tertentu sebagai peluang usaha. Meskipun mengawali bisnis Anda dari sesuatu yang kecil, namun jika ditekuni dengan sepenuh hati maka tidak menutup kemungkinan bila hobi atau bakat tersebut bisa menghasilkan untung jutaan setiap bulannya.
c)         Fokus dan konsisten
Untuk bisa menjadi entrepreneur sukses memang tidak mudah. Terkadang memakan waktu yang cukup lama, serta tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga wajar adanya bila banyak pelaku usaha yang akhirnya menyerah di tengah jalan sebelum akhirnya mereka meraih kesuksesannya. Karenanya, tentukan fokus utama Anda dalam menjalankan usaha dan teruslah tingkatkan pengetahuan serta skill yang Anda butuhkan untuk mengoptimalkan fokus yang telah Anda tentukan. Jangan pernah berhenti berkarya sebelum akhirnya berhasil meraih impian Anda.






d)        Belajarlah dari kisah para pengusaha sukses
Terkadang para pemula butuh motivasi dari seseorang yang sudah berpengalaman di bidang dunia usaha. Dengan belajar dari kisah perjalanan para pengusaha sukses yang dulunya pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya, para pemula bisa termotivasi untuk berani mengalahkan ketakutannya dan semakin terdorong untuk segera memulai sebuah usaha. Selain itu, Anda juga bisa memperbanyak pengetahuan di bidang bisnis dan mempelajari strategi-strategi bisnis yang pernah digunakan para pengusaha besar dalam meraih kesuksesannya.
e)             Paksa diri Anda dan lakukan sekarang juga
Langkah terakhir inilah yang perlu Anda praktikan sekarang juga. Tak jarang seseorang perlu dipaksa agar Ia berani untuk mencoba. Karena itulah, paksa diri Anda untuk berani melawan ketakutan dalam memulai usaha dan bergeraklah sekarang juga. Lebih baik berani belajar dari kegagalan yang dialaminya daripada tidak belajar sama sekali. Jadi, mulailah sekarang juga dan raihlah kesuksesan yang ada di depan Anda.
E.       Produksi
1.         Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia  untuk menghasilkan atau membuat suatu barang atau jasa maupun kegiatan untuk menambah kegunaan dan nilai barang sehingga menjadi barang baru yang lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pelaku atau orang yang melakukan proses produksi disebut dengan produsen. Produksi terdiri dari dua macam yaitu produksi barang dan produksi jasa. Produksi barang adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk membuat atau menghasilkan suatu jenis produk barang/benda dalam rangka untuk memperoleh keuntungan/laba. Sedangkan produksi jasa adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan suatu jasa yang dapat dihargai, misalnya dihargai dengan uang. Produksi barang mempunyai perbedaan yang sangat jelas dengan produksi jasa. Dalam produksi barang ada bahan ataupun benda yang dapat diolah dan dapat diraba, dan pada saat kegiatan produksinya, kita tidak bisa langsung mengonsumsinya. Sedangkan pada produksi jasa tidak ada pengolahan bahan mentah, pada produksi jasa kegiatan produksi dilakukan sekaligus dengan kegiatan mengonsumsinya. Misalnya ketika kita dipijat, terjadi produksi jasa dan kita mengonsumsinya saat itu juga pada saat dipijat. Pijat merupakan termasuk kategori jasa langsung.
2.         Tujuan Produksi
Tujuan utama dalam kegiatan produksi adalah:
F.   Untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
G.  Untuk mendapatkan keuntungan atau laba
H.  Memajukan tingkat perekonomian suatu Negara
F.     Harga
1.         Pengertian
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis.


2.         Nilai
Nilai produksi adalah perkiraan nilai di tingkat petani. Apabila petani menjual hasil pertaniannya di pasar maka nilai penjualan harus dikurangi dengan ongkos membawa ke pasar (pemasaran).
G.    Cara Menetapkan Harga Produksi
Metode analisa data merupakan upaya untuk mengelola data dengan cara mempelajari permasalahan dan cara untuk mengatasinya. Analisa yang digunakan dalam penentuan HPP adalah dengan menggunakan pendekatan Full Costing dan Variabel Costing.
  1. Pendekatan Full Costing
Full costing adalah penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik baik yang variable maupun tetap.
Cara perhitungan HPP dengan metode Full Costing adalah:
Biaya Bahan Baku                                                Rp XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                  Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel              Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap                   Rp XXX +
Harga Pokok Produksi                              Rp XXX 



  1. Pendekatan Variabel Costing
Variable Costing adalahsuatu konsep penentuan harga pokok produksi yang hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variable sebagai elemen harga pokok produksi, sedangkan biaya produuksi tetap dianggap sebagai biaya periode yang langsung dibebankan kepada laba rugi. Cara perhitungan HPP dengan metode Variabel Costing adalah:
 Biaya Bahan Baku                                                Rp XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                  Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel              Rp XXX +
Harga Pokok Produksi                              Rp XXX
  1. Penentuan harga jual
Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan
Harga jual  per unit  = biaya yang berhubungan langsung dengan volume (per unit) + persentase markup

Laba yang diharapkan + biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produksi
Persentase markup = Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produksi


H.      Pemasaran
1.    Pengertian
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.
teori dari “pemasaran” menurut Basu dan Hani (2004:4) proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang/jasa, penetapan banderol harga dari barang/jasa tersebut hingga proses promisi maupun pendistribusiannya yang keseluruhannya memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhn maupun memperoleh keuntungan dari proses pemasaran tersebut.
a)      Macam-Macam Pemasaran
·           Product (produk)
Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran. Produk dapat berupa barang atau jasa. Jika tidak ada produk, tidak ada pemindahan hak milik maka tidak ada marketing. Satu hal yang perlu diperhatikan ialah, bagaimana hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga yang murah, jika tidak diikuti dengan produk yang bermutu,  disenangi oleh konsumen, maka usaha-usahabauran pemasaranini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu dikaji, produk apa yang akan dipasarkan, bagaimana selera konsumen masa kini, apa kebutuhan dan keinginan mereka. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (needs) akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants).
Produk menurut Kotler (1997:9) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Selanjutnya menurut Payne (2000:157) bahwa produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Orang membeli jasa untuk memecahkan  masalah mereka dan memberikan nilai dalam kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecahkan masalah tersebut.
·           Price (harga)
Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tetapi harga juga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi banyak perusahaan karena berpengaruh terhadap penerimaan penjualan, tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Harga merupakan alat yang digunakan oleh pemasar untuk memberikan penilaian terhadap suatu produk. Peranan harga sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan permintaan yang terbatas. Di dalam keadaan persaingan yang semakin tajam dewasa ini, terutama sangat terasa dalam pasar pembeli (buyers market), peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar perusahaan, di samping untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan, dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen.
Menurut Kotler (1997:339) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau menggunakan produk atau jasa.
·           Promotion (promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran jasa yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produknya kepada konsumen. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun bagusnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya.
Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan konsumen, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak, dalam hal ini membeli.
Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, keduanya merupakan satu kesatuan dalam mensukseskan pemasaran suatu perusahaan. Harus ada keseimbangan antara promosi dan produk. Apabila produk yang ditawarkan itu baik, sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat maka hal ini akan dapat membantu suksesnya pemasaran.
Menurut Payne (2000:189) promosi merupakan alat yang digunakan perusahaan jasa untuk berkomunikasi dengan pasar sasaran. Dalam bauran komunikasi terdapat variasi luas dari alternatif alat komunikasi yang dapat dipergunakan dalam suatu program komunikasi.
·           Place (Tempat)
Tempat berkenaan dengan upaya menyampaikan produk yang tepat ke tempat pasar target. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan.
Tempatdalam elemen bauran pemasaran ini adalah lokasi. Lokasi merupakan keputusan organisasi mengenai tempat operasinya semua kegiatan-kegiatan organisasi.
Penyaluran atau distribusi jasa kebanyakan bersifat langsung dari produsen ke konsumen artinya sistem penyerahan jasa adalah menggunakan sistem saluran nol, disebut dengan saluran pemasaran langsung (direct channel of distribution) dimana jasa tersebut diproduksi dan sekaligus dikonsumsi pada tempat dan waktu yang sama, sehingga penentuan lokasi yang strategis sangat penting dan menentukan kelangsungan hidup organisasi.
·           People / Personal Traits (penyampai jasa)
Salah satu karakteristik jasa adalah adanya hubungan yang erat antara penyedia/pemberi jasa dan pengguna jasa. Baik buruknya pelayanan pemberi jasa akan menentukan kualitas jasa perusahaan dan antar pengguna jasa tersebut akan mempengaruhi pembelian sekarang dan kemudian.
Menurut Payne (2000:33) orang-orang merupakan unsur yang penting, baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.
Lebih lanjut Payne mengatakan bahwa personil bagi pemasaran jasa sangat penting. Keberhasilan memasarkan suatu jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
·           Process (Proses)
Langkah aktual yang dialami konsumen, atau aliran operasional jasa akan menjadi bukti yang akan dipakai konsumen untuk menilai jasa. Menurut Payne (2000:210) proses menciptakan dan memberikan jasa pada pelanggan merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran, karena pelanggan jasa akan memandang sistem pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu sendiri.
Semua kegiatan pekerjaan adalah merupakan proses. Proses ini meliputi mekanisme pelayanan, prosedur, jadwal kegiatan serta rutinitas suatu jasa diberikan kepada pelanggan.
·           Physical Evidence (Bukti-bukti fisik)
Lingkungan fisik dari perusahaan jasa adalah tempat dimana jasa diciptakan serta tempat dimana pemberi jasa dan pelanggan berinteraksi. Bukti-bukti fisik ini dapat mempengaruhi persepsi penerima jasa atas kualitas jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.


I.         Distribusi
1.    Pengertian
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.


2.    Fungsi
·           Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
·           Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan
·           Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan
·           Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
·           Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
·           Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
·           Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
·           Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
·           Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
J.        Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
·           Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.



·           Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
·         Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
·         Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
·         Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen
penjualan.










BAB III
                                          PEMBAHASAN

Dalam praktik kewirausahaan, kelompok kami membuat produk  “Risoles Rainbow” produk ini dibuat oleh mahasiswa pendidikan akuntansi untuk memenuhi Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan dengan perkembangan produk yang lebih inovasi dan menarik. Berdasarkan diskusi yang kami lakukan usaha ini merupakan usaha Home Industri dan memliki produk yang layak untuk dipasarkan. Dengan mengkaji latar belakang praktik kewirausahaan, kami akan membahas lebih dalam mengenai pelaksanaan kegiatan, produksi, hasil kegiatan penjualan, laporan keuangan dan pembahasan kegiatannya.

A.           Pelaksanaan Kegiatan
1.      Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penjualan produk risoles rainbow adalah pada Hari/tanggal Minggu, 21 Mei 2017. Pada pukul 07.00-09.00 WIB
2.      Tempat Pelaksanaan
Dilaksanakan di Alun-Alun Sukoharjo pada saat CFD (Car Free Day). Sehubungan dengan kegiatan CFD di Alun-alun Sukoharjo, situasi ditempat tersebut sangat strategis sesuai dengan jangkauan pemasaran produk, cukup ramai dan padat sehingga mempermudah dalam menawarkan  produk tersebut.
3.      Pengalaman yang terjadi
Kelompok kami terdiri dari 4 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan kami menawarkan produk pada ibu-ibu dan anak-anak. Pada kegiatan CFD berlangsung, pada saat itu juga ada acara perkumpulan/komunitas Motor Rx King diberbagai daerah. Kami mencoba masuk dikawasan acara tersebut dan  menawarkan produk kepada mereka.


B.     Produksi
1.      Bahan Baku
Dalam pemilihan bahan baku dalam pembuatan produk risoles rainbow dibeli sehari sebelum mengerjakannya. Bahan baku dipilih langsung dengan memilih kualitas yang baik dan bagus. Sedangkan proses produksinya risoles rainbow hari minggu pagi pukul 02.00 WIB. Sebagai berikut dipaparkan cara pembuatan risoles rainbow :
Bahan kulit risol rainbrow :
·         ¼ butir telur, kocok lepas
·         1/8 sdt garam
·         2  lembar daun pandan
·         Santan
·         Tepung terigu 1 kg
Bahan Isi :
·         Gula Pasir
·         1 butir kelapa parut
·         ½ sdt gr
·         1 lembar daun pandan
·         Pisang

Bahan Hiasan luar :
·         Keju
·         Susu Putih
Cara Pengolahan :
·           Menyiapkan alat dan bahan
·           Untuk bagian kulit : mencampur tepung dengan dengan air, telur dan garam. Aduk rata
·           Menambahkan minyak goreng, aduk kembali hingga merata
·           Memanaskan wajan datar ukuran 20 cm, olesi dengan sedikit minyak, buatlah dadar tipus lalu sisihkan
·           Untuk bagian isi, mencampur kelapa dengan gula pasir dan gula jawa, garam dan daun pandan. Aduk rata dan kukus selama 15 menit
·           Terakhir mengambil selembar dadar tipis yang sudah dibuat, lalu isi dengan 2 sdm bagian isi kemudian di gulung.

2.      Pemasaran Produk
Strategi pemasaran dalam pelaksanaan kegiatan di alun-alun sukoharjo adalah menggunakan teori dari “pemasaran” menurut Basu dan Hani (2004:4) proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang/jasa, penetapan banderol harga dari barang/jasa tersebut hingga proses promisi maupun pendistribusiannya yang keseluruhannya memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan maupun memperoleh keuntungan dari proses pemasaran tersebut.

C.    Hasil Kegiatan Penjualan
1.      Produksi
Produk  “Risoles Rainbow” produk ini dibuat oleh mahasiswa pendidikan akuntansi untuk Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan dengan perkembangan produk yang lebih inovasi dan menarik. Berdasarkan diskusi yang kami lakukan usaha ini merupakan usaha Home Industri.
2.      Uang Produksi
Modal yang digunakan dalam pembuatan produk sebesar Rp. 40.000 dengan rincian bahan sebagai berikut :
§    Gandum 1 Kg                            : Rp. 8.000
§    Gula Jawa ½ kg                         : Rp. 7.000
§    Kelapa 2 Butir                           : Rp. 7.000
§    Telur ¼  Kg                                : Rp. 6.000
§    Lain-lain                                     : Rp. 12.000

3.      Hasil Produksi
Hasil Produksi sebanyak 60 butir risoles. Dikemas dengan sehingga menjadi 12 box. (1 box berisi 5 butir risoles)
4.      Harga
Untuk produk risoles 1 box dijual dengan harga Rp. 5000.
5.      Laba/Rugi
Dari hasil penjualan produk tersebut yang awal dengan modal Rp. 40.000 penjualan akhir diperoleh sebesar Rp. 60.000, sehingga laba sebesar Rp. 20. 000.
6.      Laporan Keuangan


Keterangan
Harga
Total
1
Harga Bahan Baku
Rp. 40.000
Rp. 40.000
2
Hasil Penjualan:
(@box = Rp. 5000)

12 box  X  Rp.5000


Rp. 60.000
3
Laba Bersih :
Penjualan – Bahan baku

Rp. 60.000 – Rp. 40.000

Rp. 20.000











7.      Pembahasan Kegiatan
Dari pelaksanaan kegiatan di alun-alun sukoharjo itu, maka pembahasan hasilnya sebagai berikut :
No
Kegiatan
Jiwa kwu yang dicapai
Ket. Jiwa kwu
1
Memilih jenis usaha
2,5
Percaya diri
2
Membeli bahan
1,2
Berinisiatif
3
Membuat Produksi
1,2,5
Memiliki motif berprestasi
4
Mengemas Produksi
2,5
Memiliki jiwa kepemimpinan

5
Menentukan Harga
2,3
Suka tantangan
6
Menetapkan strategi pemasaran
2,6
Berani mengambil resiko














BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Produk  “Risoles Rainbow” produk ini dibuat oleh mahasiswa pendidikan akuntansi untuk Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan dengan perkembangan produk yang lebih inovasi dan menarik. Ini merupakan usaha Home Industri dan memliki produk yang layak untuk dipasarkan. Pelaksanaan kegiatan penjualan produk risoles rainbow adalah pada Hari/tanggal Minggu, 21 Mei 2017. Pada pukul 07.00-09.00 WIB. Dilaksanakan di Alun-Alun Sukoharjo pada saat CFD (Car Free Day). Sebagai berikut perincian penjualan :

Keterangan
Harga
Total
1
Harga Bahan Baku
Rp. 40.000
Rp. 40.000
2
Hasil Penjualan:
(@box = Rp. 5000)

12 box  X  Rp.5000


Rp. 60.000
3
Laba Bersih :
Penjualan – Bahan baku

Rp. 60.000 – Rp. 40.000

Rp. 20.000


B.       Saran
Untuk pelaksanaan kegiatan praktik kewirausahaan yang akan datang, supaya diadakan pelaksanaan/expo penjualan produk sampai 2 kali. Supaya dapat memberikan pengalaman dan memperdalam tentang ilmu kewirausahaan pada masing-masing mahasiswa pendidkan akuntansi dengan melihat kebutuhan konsumen dipasaran.


DAFTAR PUSTAKA















LAMPIRAN

Ø  Profil Lengkap Anggota
A.    Nama Lengkap                  : Desy Agis Kurniawati
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir      : Klaten, 30 Desember 1996
Kewarganegaraan             : Indonesia
Status                                : Mahasiswa
Agama                               : Islam
Alamat Lengkap               : Karangwuni, Jambakan, Bayat, Klaten
Telepon/HP                       : 081284287154
Email                                 : Agisdesy@gmail.com

B.     Nama Lengkap                  : Bobi Amalanda
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir      :Madiun, 14 November 1996
Kewarganegaraan             : Indonesia
Status                                : Mahasiswa
Agama                               : Islam
Alamat Lengkap               : Jl. Raya Solo No. 151 Jiwan Madiun
Telepon/HP                       : 085850177019
Email                                 : Bamalanda14@gmail.com








C.     Nama Lengkap                  : Faqih Yuliaji Setiawan
Jenis Kelamin                    : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir      :
Kewarganegaraan             : Indonesia
Status                                : Mahasiswa
Agama                               : Islam
Alamat Lengkap               :
Telepon/HP                       :
Email                                 :

D.    Nama Lengkap                  : Fandhita Hyan Prakarsa
Jenis Kelamin                    : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir      :
Kewarganegaraan             : Indonesia
Status                                : Mahasiswa
Agama                               : Islam
Alamat Lengkap               :
Telepon/HP                       :
Email                                 :











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pengaruh Gadget Terhadap Anak Usia Dini

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS